Saturday, June 20, 2009

Wajah PKB 2009



Pesta Kesenian Bali merupakan ajang tahunan yang diselenggrakan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan. Tahun ini PKB memasuki tahun ke-31. PKB yang akan diselenggrakan dari tanggal 13 Juni sampai 11 Juli 2009, dengan mengusung tema “Mulat Sarira”, kembali ke jati diri, Pemerintah mencoba mengubah tampilan PKB dengan wajah dan konsep yang baru.

Pesta Kesenian Bali sendiri merupakan sebuah gagasan luhur oleh mantan Gubernur Bali, Prof. Ida Bagus Mantra yang mempunyai tujuan dasar yaitu menggali dan melestarikan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penggalian dan pelestarian seni budaya meliputi filosofi, nilai-nilai luhur dan universal, konsep-konsep dasar, warisan budaya baik benda atau bukan benda yang bernilai sejarah tinggi, ilmu pengetahuan dan seni sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian melalui kreasi, inovasi, adaptasi budaya dengan harapan agar tetap hidup dan ajeg berjcelanjutan dalam konteks perubahan waktu dan jaman serta dalam lingkungan yang selalu berubah.

Tahun ini PKB sudah memasuki tahun yang XXXI. Memang ada beberapa kekurangan yang dirasakan oleh Pemerintah Provinsi dalam pelaksanaan PKB beberpa tahun terakhir ini, maka dari itu Pemerintah berusaha mengubah format PKB dari biasanya. Suasana pasar malam memang kental dalam pelaksanaan PKB selama ini, Pemerintah berusaha mengubah image itu. Maka terbentuklah wajah PKB yang baru seperti sekarang ini. Stan kuliner mewarnai PKB XXXI, dimana sembilan kota dan kabupaten menampilkan kuliner khas mereka. Stan kuliner memang baru di PKB tahun ini. Jumlah stan kerajinan dan industri tahun ini berkurang drastis untuk menghilangkan kesan pasar malam. Selain pengerajin-pengerajin yang ditertibkan dalam PKB tahun ini, para pedagang asongan juga lebih ditertibkan. Pedagang asongan yang terjaring dalam PKB tahun ini berjumlah seratus orang. Mereka dibekali dengan baju kaos PKB XXXI dan Id Card untuk bisa memasuki areal Taman Budaya (Art Centre). Mereka juga dilarang duduk berjejer, untuk menghilangkan kesan pasar malam. Mereka dituntut untuk berjualan keliling, jika lelah mereka bisa duduk istirahat, namun dilarang duduk berjejer.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam format PKB bukan hanya dalam bentuk stan-stan yang ada di Art Centre saja, melainkan dalam pawai pembukaan PKB. Biasanya pawai dilakukan di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Jalan Raya Puputan, Niti Mandala Renon. Dalam PKB tahun 2009 jalur pawai lebih panjang, yaitu dimulai dari lapangan Puputan Badung hingga Art Centre. Panggung kehormatan pun ada tiga buah, yaitu di depan lapangan Puputan Badung, di Banjar Kelandis dan terakhir di Banjar Kedaton. Hal itu dilakukan supaya masyarakat luas bia dengan leluasa menonton pawai, kembali ke pemikiran awal sang penggagas PKB, Prof. Ida Bagus Mantra, bahwa pawai bukan untuk pejabat, melainkan untuk rakyat. Pemandangan beda dalam pawai PKB XXXI ini juga terlihat dengan tidak hadirnya Presiden untuk melepas pawai, dimana tahun-tahun sebelumnya Presiden selalu hadir untuk melepas pawai. Presiden hanya hadir dalam pembukaan PKB yang dilaksanakan di panggung terbuka Ardha Candra, Art Centre. Kehadiran Presiden SBY kala itu mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat.

Pementasan-pementasan kesenian juga ditingkatkan baik dalam segi kualitas maupun kuantitas dari tahun sebelumnya. Tahun ini pemerintah berusaha untuk membangkitkan seni musik Gambang, salah satu seni musik khas tradisional Bali. Seni musik Gambang merupakan salah satu cikal bakal dalam perkembangan seni musik-seni musik yang telah berkembang selama ini di Bali. Selain penampilan seni musik Gambang, terdapat juga tari-tarian, seni musik kontemporer, Utsawa Dharma Gita, lomba-lomba, dan partisipasi dari luar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri.

Format PKB tahun 2009 memang telah berubah. Perubahan ini diharapkan berdampak positif bagi citra PKB yang melekat selama ini. Memang belum kelilhatan sempurna, namun dari sini terlihat bahwa Pemerintah telah bekerja keras untuk memulihkan citra PKB dan merealisaikan pemikiran awal konstruktor PKB, Prof. Ida Bagus Mantra. Akan tetapi, bagaimanapun bentuk dan formatnya, PKB merupakan ajang pesta kesenian yang pelaksanaannya selalu ditunggu oleh masyarakat.masyarakat berharap PKB akan semakin membaik dari tahun ke tahun.

0 comments:

All right reserved by Sanggar Telematika Ubud Kelod Design & Maintenance by Dewa Arby